REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap untuk mengamankan peringatan Bom Bali I yang akan dilaksanakan pada 12 Oktober mendatang dan dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran.
"Pihak Australia dan penyelenggara telah mendatangi kami dan pihak kepolisian. Kami akan bersama-sama menjaga keamanan," kata Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, di Denpasar, Selasa (11/9).
Menurut dia, dalam pengamanan juga dilakukan dalam aspek intelejen yang tidak hanya melalui kamera pengawas (CCTV), melainkan turun langsung ke lapangan dengan mengamati semua titik.
Pihaknya telah memperkuat aparat TNI di desa atau Bintara Pembina Desa atau Babinsa sebagai garda depan aparat yang paling dekat dengan masyarakat.
Meskipun demikian, jenderal berbintang dua itu meminta agar masyarakat sadar untuk melaporkan kepada petugas, jika ada hal yang mencurigakan.
"Disamping cara intelejen, kami juga minta tata cara lapor cepat temu cepat yang dibutuhkan dari masyarakat apabila melihat sesuatu yang ganjil di wilayahnya," tambah Tenaya.
Selain itu, pihaknya meminta agar pengelola hotel, penginapan hingga pemilik rumah kos untuk tidak takut melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan orang yang mencurigakan.
Dalam pengamanan itu pihaknya tidak akan bekerja sendiri melainkan bersama dengan aparat lainnya di antaranya TNI, Badan Intelejen Negera, polisi, hingga aparat peemrintah dan masyarakat untuk mengaktifkan kegiatan pengamanan lingkungan atau poskamling.
Petugas pengamanan adat Bali atau Pecalang juga turut membantu aparat TNI dan Polri dalam proses pengamanan. Puncak peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali pertama pada 12 Oktober mendatang yang selama ini digelar di lokasi kejadian di Jalan Legian, untuk tahun ini dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran.