REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Jepang menepis peringatan Cina soal sejumlah pulau sengketa. Negara tersebut bahkan membeli pulau-pulau tersebut dari sebuah keluarga Jepang yang telah memilikinya sejak awal 1970-an.
Menangapi itu, Cina mengirimkan dua kapal patroli ke perairan di sekitar pulau-pulau tersebut untuk menegaskankembali klaimnya. Ia menuduh Jepang 'bermain api' di atas perselisihan yang telah lama membara di antara keduanya.
Sementara itu, Tokyo berkeras pihaknya hanya memiliki niat baik dengan melakukan pembelian senilai 2,05 miliar yen (26,18 juta dolar) terhadap tigap ulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur itu.
Hingga sekarang, pulau tersebut disewa pemerintah Jepang dari sebuah keluarga pemilik pulau-pulau tersebut. Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba mengatakan, pembeliantersebut menjadi bentuk pemeliharaan damai dan stabil atas pulau-pulaut ersebut.
"Kami tidak dapat merusak perkembangan stabil hubungan Jepang-Cina hanya karena isu itu. Kedua negara perlu bertindak dengan tenang dari perspektif yang luas," katanya usai sebuah pertemuan kabinet yangmenyetujui transaksi tersebut.
Pembelian itu membuat Penjaga Pantai Jepang bakal mengelola pulau-pulau tersebut—disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina. Wilayah itu berdekatan dengan lahan kaya ikan dan ladang gas maritim yangsangat potensial.