REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gempa bumi ringan berkekuatan 4,6 skala Richter (SR) mengguncang Kota Palu, Selasa (11/9) pukul 19.25 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berlokasi 14 kilometer arah selatan Kota Palu dengan kedalaman tujuh kilometer.
Gempa tersebut juga tidak berpotensi tsunami karena terjadi di daratan. Sejumlah warga Kota Palu mengaku merasakan getaran gempa yang terjadi selama beberapa detik.
Arif, warga Palu Selatan, mengatakan getaran gempa terasa sekitar tiga detik namun tidak membuatnya panik. "Saya kira ada truk lewat di depan rumah karena getarannya mirip," katanya.
Dikatakannya, sejumlah tetangganya sempat ke luar rumah untuk mengetahui situasi sekitarnya, namun beberapa saat kemudian masuk lagi. "Mungkin mereka sudah biasa merasakan gempa sehingga tidak terlalu panik," kata seorang PNS di Pemkot Palu ini.
Pada pertengahan Agustus 2012, Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Kota Palu dilanda gempa bumi berkekuatan 6,2 SR. Gempa bumi tektonik tersebut menghancurkan sekitar 1.600 rumah dan bangunan.
Hingga saat ini, pemerintah daerah sedang memberlakukan situasi taggap bencana untuk merehabilitasi daerah yang dilanda bencana. Bencana tersebut juga menewaskan lima warga Sigi yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Kota Palu Mujianto meminta kepada masyarakat tidak panik saat terjadi gempa bumi. Mujianto mengatakan saat terjadi gempa bumi, yang dilakukan warga sebaiknya berlari menuju tempat lapang untuk terhindar dari kemungkinan runtuhan. "Jika tidak bisa berlari, lebih baik berlindung di bawah meja atau ranjang," katanya.