REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Kepolisian Resor Sumenep menyatakan tiga dari empat awak perahu yang dinyatakan hilang sejak Ahad (9/9) lalu, ditemukan tewas di perairan Desa Bancamara, Pulau Giliyang.
"Hingga saat ini sudah tiga awak perahu yang hilang yang ditemukan dalam kondisi meninggal. Dua ditemukan pada Selasa pagi, dan satu lagi pada malam ini," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep Kompol Edy Purwanto di Sumenep, Jawa Timur, Selasa malam.
Pada Minggu (9/9) dini hari, perahu pengangkut mangga yang akan ke Pulau Kalimantan, tenggelam di perairan sebelah barat Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek. Jumlah awak perahu nahas tersebut sebanyak enam orang, dan empat di antaranya dinyatakan hilang sejak Ahad lalu.
Empat awak perahu yang dinyatakan hilang itu adalah Pusen, Sumar, Sulik, dan Musleh, sementara dua lainnya selamat, yakni Misnoto dan Hamid, semuanya warga Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Dua awak perahu hilang yang ditemukan tewas mengambang di sekitar Perairan Bancamara, Pulau Giliyang, pada Selasa pagi adalah Pusen dan Sumar, semuanya langsung dibawa pulang oleh kerabatnya ke Pamekasan.
"Sementara yang ditemukan pada malam ini adalah Musleh. Kami berani memastikan mayat yang ditemukan tersebut adalah salah seorang dari awak perahu hilang itu, karena sejumlah warga Pamekasan yang merupakan kerabat dari para awak perahu hilang, berada di Pulau Giliyang guna membantu pencarian," kata Edy.
Ia mengatakan mayat tersebut kemungkinan besar akan dievakuasi dari Pulau Giliyang ke Dungkek (daratan) pada Rabu (12/9). "Dengan demikian, tinggal satu awak perahu hilang yang nasibnya belum diketahui hingga saat ini, yakni Sulik," katanya.