Rabu 12 Sep 2012 05:19 WIB

Menkes: Dikalahkan Industri Rokok, Kita Gagal Lindungi Rakyat

Menkes, Nafsiah Mboi
Foto: Youtube
Menkes, Nafsiah Mboi

REPUBLIKA.CO.ID, Global Adult Tobacco Survey (GATS), sebuah survei global standar untuk memonitor penggunaan tembakau di suatu negara, menunjukkan prevalensi perokok aktif Indonesia terus meningkat.  Dari survei ini diketahui 60 juta  orang dewasa Indonesia  atau penduduk  berusia diatas 15 tahun adalah perokok aktif. Dari angka itu sebagian besarnya adalah pria yakni sebesar 67,4 persen, sementara perokok aktif wanita sebesar 2,7 persen.

Temuan ini dinilai Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi sangat memprihatinkan. Dalam peluncuran buku laporan survei GATS Indonesia 2011 di kantornya, Menkes secara terbuka mengaku gagal melindungi rakyat Indonesia dari bahaya tembakau.  Karena hasil  Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1995  menunjukkkan prevalensi perokok pria sebesar 53,9 persen atau meningkat 13,5 persen.

“Angka  ini menunjukan kita gagal melindungi rakyat. Karena dalam waktu sedemikian singkat, jumlah penduduk yang merokok bukannya berkurang, tapi malah bertambah. Kita harus malu pada rakyat. Ini juga berarti kita dikalahkan oleh industri tembakau,” tegas Menkes.

Kondisi ini menurut Menkes, menunjukan kian mendesaknya  upaya pengendalian bahaya tembakau melalui Rancangan Peraturan Pemerintah atau RPP tembakau. Menkes menyatakan meski banyak mendapat tentangan, namun pemerintah optimistis RPP Tembakau bisa diloloskan dalam waktu dekat. Karena saat ini masih difinalisasi.

“RPP  itu sudah disepakati formulasinya dalam rapat koordinasi di Kemenkokesra dan  sudah disingkronisasi oleh Kemenkumham. Sekarang sedang diedarkan untuk diparaf oleh Menteri terkait setiap lembarnya. Saya sendiri sudah memparaf naskah itu  Juli lalu. Dan monitoring kami, sejauh ini belum ada Menteri yang keberatan untuk paraf,” papar Menkes.

Dalam GATS ini juga diketahui, masyarakat Indonesia dalam setahun  membakar sekitar 270 miliar batang rokok, dimana  per hari rata-rata perokok pria mengkonsumsi 13 batang rokok sementara wanita 8 batang rokok.

Berdasarkan data WHO 2008, Indonesia saat ini  menjadi negara ketiga  di dunia yang memiliki  jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tingginya angka perokok ini juga menyebabkan angka kematian oleh penyakit terkait tembakau di Indonesia tergolong sangat tinggi. 

sumber : radioaustralia
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement