Rabu 12 Sep 2012 09:34 WIB

Asyik, Jembatan Cinta Segera Diperbaiki, Dimana Itu?

Jembatan Cinta Pulau Tidung
Jembatan Cinta Pulau Tidung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribuselatan, yang mengalami rusak berat segera diperbaiki Pemprov DKI dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 7,45 miliar. Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama perbaikan jembatan itu sudah rampung, sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di Kepulauan Seribu.

Saat ini kondisi jembatan tersebut dalam keadaan rusak, lantaran papan pijakannya banyak yang berlubang dan hilang, serta kayunya sudah lapuk dimakan rayap. Kondisi tersebut diperparah dengan sering terbakarnya jembatan itu yang diduga dari puntung rokok yang masih menyala.

Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Seribu, Sorimuda Harahap mengatakan, rencananya pertengahan bulan September Jembatan Cinta akan mulai diperbaiki dan ditargetkan rampung pada 15 Desember mendatang dengan nilai pagu dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) sebesar Rp 7,45 miliar. Saat ini pemenang lelang tengah menunggu masa sanggah selama lima hari. "Jembatan itu diperbaiki bukan karena terbakar, tapi memang sebelumnya masuk dalam rencana perbaikan tahun 2011, tapi dilaksanakannya tahun 2012," ujar Sorimuda.

Ditambahkannya, agar lebih kuat jembatan itu akan dibuat dengan material beton, bukan dibuat dari bahan kayu seperti sebelumnya. "Jembatan Cinta memiliki panjang sekitar 800 meter dan lebar 2 meter. Sebelumnya pada tahun 2011, jembatan itu sudah diperbaiki dengan cara dibeton sepanjang 174 meter. Sedangkan, sisanya 626 meter akan dibeton seluruhnya pada tahun ini," katanya.

Sorimuda juga menyanggah jika kerusakan jembatan itu karena terbakar akibat puntung rokok. Menurutnya, jembatan itu bukan terbakar, namun hanya terjadi kepulan asap di pinggir jembatan dan tidak sempat terbakar. "Itu bukan terbakar, tapi hanya kepulan asap sepanjang 80 sentimeter," ucapnya.

sumber : beritajakarta.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement