REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Seorang rabi Ortodoks dan mantan menteri Israel mengutuk film menyinggung Islam, yang memicu unjuk rasa mematikan, yang benci Amerika Serikat (AS) di Libya dan Mesir. Dengan nada tegas, ia juga menyebut film tersebut sebagai sampah dan lendir.
"Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pernyataan Michael Melchior, pembela lama dialog antar-agama, Rabu (12/9).
"Film Sam Bacile, yang menyebut diri Yahudi dan orang Israel, itu disiarkan di bawah kedok 'perang melawan teror', yang sebenarnya film menginjak-injak iman dan martabat ratusan juta Muslim, dan Nabi Muhammad, dengan cara paling merendahkan dan jelek," tambahnya.
Di film anggaran rendah itu, 'Innocence of Muslim', aktor dengan logat kuat AS menggambarkan Muslim tidak bermoral dan memuja kekerasan.
Dengan penggambaran kehidupan Nabi Muhammad, film itu menyentuh tema pedofilia dan homoseksualitas serta memicu unjuk rasa di Mesir dan kekerasan di Libya, yang menewaskan Duta Besar Amerika Serikat Chris Stevens dan tiga petugas negara adidaya tersebut.
Film itu dibuat orang Amerika-Israel Sam Bacile, kata "Wall Street Journal". Kementerian dalam negeri Israel menyatakan tidak menanggapi tentang setiap orang memegang kewarganegaraan Israel.
"Sebagai seorang Yahudi dan rabi Israel, saya malu atas gaya dan bahasa merendahkan film itu," kata Melchior, mantan menteri urusan sosial dan wakil menteri luar negeri. "Itu bertentangan dengan hakikat Taurat Israel dan mencemarkan nama Tuhan," katanya.