REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seorang nelayan Yusnadi (42 tahun) tewas dimangsa ikan hiu ketika sedang menyelam mencari gurita di perairan Pulau Siumat, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Rabu (12/9). Kapolres Simeulue AKBP Parluatan Siregar melalui Kapolsek Teluk Dalam Ipda Zulfahmi di Sinabang membenarkan hal itu.
Ayah beranak empat tersebut tidak tertolong jiwanya, setelah daging tubuhnya pada bagian pinggul, pinggang, dan lengan kanannya raib dimakan ikan hiu. Almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah di Sinabang yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari lokasi kejadian.
Disebutkan, pada saat itu, korban bersama tiga rekannya, Darul Amin (40 tahun), Didi Isman (22 tahun), dan Adi (22 tahun). Mereka sedang menyelam mencari gurita yang merupakan pekerjaan mereka sehari-hari.
Darul Amin, teman korban menjelaskan, kejadian yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB begitu cepat, sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya bisa menolong setelah korban tidak berdaya lagi. "Kami berempat menyelam mencari gurita, tiba-tiba kami mendengar jeritan hanya satu kali, setelah itu kami melihat korban berada dalam air berwarna merah," kata Darul.
Darul memperkirakan, ikan hiu tersebut kira-kira panjang empat meter, karena melihat dari posisi gigitannya yang besar dan sekali gigit, banyak daging yang hilang. Pada saat itu, Yusnadi sedang menyelam dengan kedalaman 11 meter dan ditemani dua rekannya, namun berpencar dengan jarak masing-masing kurang lebih 30 meter.
Dikatakan, dua hari sebelum kejadian, Yusnadi bersama empat rekannya, pernah melakukan pencarian penyelaman gurita. "Kami selalu berempat bila mencari gurita. Dua hari lalu kami sudah menyelam di lokasi itu dan Alhamdulillah tidak ada apa-apa," katanya.
Zulfahmi menyatakan, sebelum dikebumikan, korban dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum. Ia juga mengimbau agar nelayan berhati-hati saat melaut. Informasi yang dihimpun, lima tahun lalu, salah seorang penyelam tripang, tewas setelah kaki dan tangannya raib diterkam ikan hiu di perairan laut Pulau Siumat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika