Kamis 13 Sep 2012 22:04 WIB

Dewan Badan Nuklir PBB akan Tegur Iran

Red: Karta Raharja Ucu
fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom PBB diperkirakan menyetujui resolusi mengkritik Iran, yang disusun negara kekuatan dunia. Kebijakan itu ditujukan untuk menghentikan serangan Israel.

Mosi itu diperkenalkan pada pertemuan Dewan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang terdiri atas 35 negara, Rabu (12/9) kemarin. Dalam pertemuan itu sempat terjadi perdebatan dengan Rusia dan Cina yang condong membela Iran.

"Keprihatinan serius bila Iran terus menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dan agar Teheran menghentikan pengayaan uranium. Meski Iran mengklaim pengembangan nuklirnya untuk tujuan damai, tetapi juga membuat senjata nuklir," kata IAEA, seperti dinukil AFP.

Iran mengatakan program atom ditujukan untuk tujuan damai, namun berulang kali IAEA tidak percaya klaim tersebut. DK PBB telah mengeluarkan enam resolusi, empat dari resolusi itu adalah penjatuhan sanksi kepada Iran.

Amerika Serikat dan Uni Eropa juga telah memberikan sanksi unilateral tambahan kepada Iran. Imbasnya mempengaruhi ekspor minyak penting Iran. Menteri Luar Negeri Uni Eropa mengatakan akhir pekan lalu, mereka sedang mempertimbangkan upaya tambahan.

Resolusi IAEA mendapat dukungan dari beberapa anggota DK PBB. Sayangnya, Barat kesulitan mendapatkan persetujuan Moskow dan Beijing soal nuklir Iran. Pasalnya, Israel yang gencar menentang perkembangan nuklir Iran, ternyata juga mengembangkan nuklir yang diprediksi untuk membuat bom nuklir guna menghancurkan Iran.

"Resolusi itu mencerminkan keinginan negara-negara anggota untuk menggarisbawahi jika diplomasi adalah hal yang terpenting dan memperingatkan Israel dalam dua paragraf terpisah bahwa proses diplomasi harus didukung," kata analisis Mark Hibbs dari Carnegie Endowment for International Peace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement