Jumat 14 Sep 2012 10:00 WIB

Pasca-Serangan, Penjagaan Presiden Baru Somalia Diperketat

Presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, berpidato setelah terpilih oleh parlemen Somalia mengungguli calon incumbent, Sheik Sharif Sheikh Ahmed.
Foto: AP Photo
Presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, berpidato setelah terpilih oleh parlemen Somalia mengungguli calon incumbent, Sheik Sharif Sheikh Ahmed.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Penjagaan super-ketat terus diterapkan pada Presiden baru Somalia,  Hassan Sheikh Mohamud, pasca-upaya penyerangan bom terhadapnya di satu hotel beberapa waktu lalu. Kini Mahmoud telah dipindahkan ke kompleks kepresidenan, kata sejumlah pejabat, Kamis.

Hassan selamat tanpa cedera setelah dua bom meledak Rabu di luar hotel itu, tempat ia menemui delegasi Kenya yang sedang berkunjung. Namun tiga prajurit tewas dalam pemboman itu, yang tampaknya dilakukan oleh sejumlah penyerang bunuh diri.

Parlemen Somalia secara resmi memilih Hassan Sheikh Mohamud sebagai presiden. Ia berhak mengisi tampuk pimpinan Somalia setelah mendapat suara lebih dari dua pertiga suara mayoritas.

Mohamud yang merupakan seorang dosen di sebuah universitas di ibukota Mogadishu itu meraih 190 suara dalam voting yang dilakukan, Senin (10/9). Ia mengungguli incumbent Presiden Sheikh Sharif Sheikh Ahmed yang hanya mendapat 79 suara.Voting sempat berjalan alot dan harus diselesaikan dalam dua putaran.

Dalam voting putaran pertama, Mohamud yang masih berusia 56 tahun itu menang atas tiga kandidat lainnya. Karena belum mencapai dua pertiga suara minimal yang disyaratkan, voting kemudian dilanjutkan ke putaran kedua.

"Saya mengucapkan selamat untuk saudara saya Hassan Mohamud atas kemenangan yang adil ini. Saya sangat puas dengan hasil ini," kata Sheik Sharif seraya mengakui kekalahannya seperti dilansir Press TV, Senin (10/9).

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement