Jumat 14 Sep 2012 07:36 WIB

Dalih AS: Film Anti-Islam Dilindungi Kebebasan Berekspresi

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga Mesir melakukan protes di luar Kedubes AS terkait film anti-Islam
Warga Mesir melakukan protes di luar Kedubes AS terkait film anti-Islam

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pemerintah Amerika Serikat turut mengungkapkan penyesalan mendalam atas tersebarnya film anti-Islam, 'The Innocence of Muslims'. Meski begitu, pemerintahan Barack Obama mengaku tak dapat menghalangi film tersebut atas nama undang-undang kebebasan berekspresi.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, AS memiliki tradisi yang panjang dalam melindungi kebebasan berekspresi. Ia mengakui, kebijakan ini kerap tidak dapat diterima oleh negara lain.

"Pemerintah AS disalahkan karena tidak memblokir film tersebut dari internet. Kebebasan berekspresi telah membingungkan dunia luar," kata dia, Kamis (13/9).I a menambahkan, pemerintah AS mengutuk kekerasan di sejumlah negara Islam yang dipicu oleh film tersebut.

 Menurut dia, perusakan fasilitas AS di Mesir, Libia, dan Yaman tidak dapat dibenarkan dan tidak bisa dibiarkan oleh pemerintah setempat. Di Benghazi, Libia, duta besar AS dan tiga diplomat lainnya tewas dalam aksi protes terhadap film amatir tersebut. Departemen Kehakiman AS telah menggelar investigasi kriminal atas insiden tersebut.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement