REPUBLIKA.CO.ID, -- Gelombang terhadap penolakan film "Innocence Muslim" (film Anti-Islam) terus bergulir di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Pada hari kamis, ratusan mahasiswa Iran menggelar aksi di luar kedutaan Swiss di Teheran.
Mereka mengecam sikap diam Pemerintah AS dan menuntut Washington menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh umat muslim dunia atas masalah ini.
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menuntut Amerika Serikat menghukum setiap orang yang terlibat di film ini.
"Tersangka utama dalam kejahatan ini adalah zionis dan pemerintah AS. Jika politisi AS jujur dengan mengatakan mereka tidak terlibat dalam kejahatan ini, maka mereka harus menyeret pelaku kejahatan ini dan para pemberi sokongan dana yang telah menyakiti hati negara-negara muslim, untuk mendapat hukuman yang sebanding," katanya.
Sam Bacile, seorang Amerika keturunan Yahudi disebut sebagai orang yang memproduksi film tersebut. Ia mendapat sokongan dana 5 juta dolar AS dari 100 orang pendonor Yahudi.
Di Yaman, empat pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Sana'a selama demonstrasi.
Sementara di Riyadh, Kamis, pengunjuk rasa berkumpul di depan kedutaan besar AS. Hal serupa juga diselenggarakan di luar konsulat Amerika di kota pelabuhan Jeddah.
Di Kuwait, staf kedutaan AS dievakuasi.