REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Riau menyatakan empat orang warga Indonesia yang ditembak oleh aparat keamanan Malaysia diduga bukan berstatus sebagai TKI.
"Empat orang warga Indonesia itu diduga bukan TKI. Mereka tidak terdaftar sebagai TKI, namun kami masih mencari informasi tentang mereka," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kepulauan Riau Mangapin Simamora, Jumat (14/9).
Ia mengatakan, pihaknya berhati-hati dalam menangani masalah ini karena menyangkut kepentingan dua negara.
BNP3TKI untuk sementara menyimpulkan keempat warga Indonesia itu bepergian ke Malaysia untuk jangka waktu yang lama."Meski demikian mereka tetap wajib dilindungi negara," katanya.
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) telah mengirim tim untuk menelusuri
masalah itu.
Beberapa staf BNP3TKI juga ditugaskan ke Bengkong, Batam, untuk memastikan apakah benar tiga dari empat warga Indonesia yang tewas itu berasal dari Batam.
Selain itu, kata dia, BP3TKI juga masih menunggu data-data terkait empat warga Indonesia yang tewas karena ditembak polisi Malaysia.
"Seorang warga Indonesia dapat dipastikan berasal dari Jawa Timur, tetapi tiga orang lainnya masih diselidiki," ujarnya.