Jumat 14 Sep 2012 17:16 WIB

Bukan Warga DKI yang Paling Banyak Mudik Lebaran, Kota Mana?

Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebuah perusahaan riset pasar, Ipsos Asiabus, the home of researchers, mengatakan, orang Indonesia yang diwakili penduduk di empat kota besar merayakan Lebaran di dalam kota dimana mereka tinggal dan sisanya mudik ke kampung halaman.

Hasil riset Ipsos Asiabus yang diterima di Jakarta, Jumat menunjukkan orang pergi mudik paling banyak adalah orang Surabaya (62 persen), disusul orang Bandung (38 persen), orang Jakarta (36 persen) dan orang Medan (24 persen).

Hasil survei Asiabus baru-baru ini dilakukan terhadap 1.040 orang usia 15-64 pada empat kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan.

Ditilik dari status sosial ekonomi, secara keseluruhan adalah SEC (Social Economy Classification) yang paling banyak mudik (52 persen). Baik yang berada di dalam kota maupun yang mudik ke kampung halaman. kebanyakan mereka adalah mengunjungi sanak saudara dan handai taulan(85 persen) dan menerima (70 persen) mereka di rumahnya.

Disusul dengan beristirahat di rumah (53 persen), pergi ke tempat hiburan (41 persen) dan pergi ke pusat perbelanjaan (36 persen).

Mayoritas pemudik menghabiskan dana sampai Rp 2 juta untuk keperluan Hari Raya ini. Kalau dilihat per kota, Jakarta, sebesar 52 persen, menghabiskan sampai dengan Rp 2 juta dan 19 persen menghabiskan dana dibawah Rp1 juta, sisanya menghabiskan dana di atas Rp 2 juta .

Di Surabaya, 34 persen menghabiskan Rp 2 juta dan 36 persen menghabiskan dana di bawah Rp1 juta. Medan 45 persen Rp 2 juta dan 29 persen di bawah Rp 1 juta dan Bandung, sebesar 21 persen menghabiskan dana sampai Rp 2 juta dan 63 persen di bawah Rp 1 juta .

Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji merupakan sumber dana utama untuk biaya merayakan Lebaran. Selain itu adalah keuntungan usaha, tabungan, pemberian keluarga, bonus dan paling sedikit adalah dari investasi.

Yang menarik, orang Bandung yang paling banyak menghandalkan keuntungan usaha sebagai sumber dana utama untuk biaya merayakan Lebaran setelah Tunjangan Hari Raya dibandingkan kota-kota lainnya.

Dari survei jawaban diketahui sebagian besar dana tersebut (92 persen) digunakan untuk membeli makanan dan minuman, 77 persen untuk belanja baju, elektronik dan oleh-oleh, 72 persen untuk sanak saudara, 67 persen menjawab untuk zakat.

Konsumsi lainnya yaitu untuk bersantai (58 persen), bepergian (50 persen), sedekah (35 persen) dan hanya sedikit yang menjawab untuk penginapan dan ditabung.

Mengenai orang yang bukan beragama Islam (non-Muslim) di empat kota besar ini juga menghabiskan waktu liburan Lebaran, Ipsos menyebutkan sebanyak 73 persen beristirahat di rumah, 56 persen mengunjungi sanak-saudara dan handai taulan, 38 persen mengunjungi pusat perbelanjaan, 31 persen menerima sanak saudara dan handai taulan di rumahnya dan 19 persen bepergian ke tempat rekreasi.

Ipsos Asiabus adalah sebuah survei berkala terhadap konsumen di kota-kota besar di Indonesia dengan metodologi riset random sampling, di mana setiap orang dianggap memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dengan cara wawancara langsung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement