REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Para jurnalis asing di Beijing baru saja ditarget oleh serangan malware serupa dalam dua pekan ini. Serangan itu terjadi saat Cina sedang mempersiapkan pergantian kepemimpinan sekali dalam satu dekade.
Surat elektronik membanjiri akun milik para jurnalis. Email tersebut yang terlihat berasal dari seorang koresponden berbasis di Beijing dan yang lain beralamatkan lembaga think-tank di Washington. Email dari keduanya, menurut pakar keamanan siber, Greg Walton, yang mengkaji file, mengandung attachment dengan tipe malware serupa.
Serangan malware terhadap para koresponden asing di Cina, penentang kebijakan pemerintah Cina dan akademisi yang melakukan riset di Cina, cenderung menajam di periode dengan peristiwa politik sensitif yang Cina. Peningkatan serangan terjadi pula beberapa saat sebelum pegelaran pesta olahraga terakbar dunia, Olimpiade Beijing 2008 dan pada ulang tahun Partai Komunis ke-60 pada 2009.
Menanggapi itu, jurubicara pemerintah Cina memperingatkan untuk tidak mengambil kesimpulan terlalu melompat mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.