Sabtu 15 Sep 2012 05:32 WIB

Dipicu Gejolak Timur Tengah, Harga Minyak Melambung Tinggi

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak mencapai tertinggi empat bulan pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh gejolak baru Timur Tengah dan janji pertumbuhan yang lebih kuat dari rencana stimulus QE3 baru Federal Reserve .

Di New York, kontrak acuan, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, melewati batas 100 dolar AS sebelum tergelincir kembali pada akhir perdagangan menjadi 99,00 dolar AS per barel, naik 69 sen dari Kamis.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November berakhir pada 116,66 dolar AS per barel, atau 78 sen lebih tinggi dari Kamis.

Dalam transaksi pagi di London, Brent mencapai 117,95 dolar AS per barel, menyentuh tingkat tertinggi sejak awal Mei.

Pengumuman the Fed pada Kamis tentang stimulus baru terbuka -- sebuah program pembelian obligasi atau pelonggaran kuantitatif -- mengirim dolar lebih rendah dan meningkatkan ekspektasi permintaan minyak.

"Pengumuman the Fed telah menyebabkan harga minyak mentah naik ke tertinggi beberapa bulan," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Penyebaran demonstrasi anti-AS di seluruh Timur Tengah yang kaya minyak dan lebih jauh lagi, juga menambah kekhawatiran bahwa arus minyak mentah dari kawasan kaya minyak mungkin akan terpengaruh.

"Risiko pasokan memberikan dukungan psikologis untuk harga minyak," kata Fritsch.

"Kawasan ini (Timur Tengah), yang begitu penting bagi pasokan minyak, demikian jauh dari stabil, sesuatu yang kemungkinan akan menimbulkan premi risiko yang abadi."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement