Selasa 21 Jan 2020 18:16 WIB

Wapres Minta Fintech Syariah Isi Celah Pembiayaan Mikro

Fintech syariah diharapkan ikut mengambil peran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Asosiasi Fintech Syariah Indonesia di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (21/1).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Asosiasi Fintech Syariah Indonesia di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Teknologi financial atau fintech syariah diharapkan ikut mengambil peran dalam mengisi celah keuangan syariah di Indonesia. Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Ronald Wijaya mengatakan, celah yang dimaksud adalah jarak antara pembiayaan mikro bank wakaf dan bank syariah.

Ia mengatakan, pembiayaan bank wakaf mikro hanya sampai Rp 3 juta, sementara bank konvensional maupun syariah minimal 25 juta.

Baca Juga

"Jadi ada gap (celah) di situ nah disinilah fintek syariah bisa masuk sampai ketika UKM tersebut layak dapat pembiayaan lebih dari 25 juta, paling tidak fintec syariah bisa mengisi 3-24 juta," ujar Ronald usai menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/1).

Ronald mengatakan, Wapres Ma'ruf juga menyambut antusias keikutsertaan fintech syariah dalam pembiayaan mikro tersebut. Menurutnya, meski sudah banyak fintech yang lebih dulu muncul dan terdaftar di OJK, namun fintech syariah ingin mengambil pasar pembiayaan syariah mikro.

Ronald mengatakan, dari jumlah keanggotaan 130, namun fintech yang benar-benar syariah jumlahnya 45. "Pak wapres antusias sekali. Beliau bilang ada gap bank wakaf dengan lembaga keuangan syariah yang sudah ada. Fintech syariah ini bisa menjadi brigging di situ. Gap yang sudah lama baru dipikirkan sekarang ini dengan teknologi bisa terisi," kata Ronald

Sekjen AFSI Muhammad Ismail optimistis fintech syariah memiliki permodalan untuk mengisi celah pembiayaan mikro dengan bank tersebut.

"Jadi selama ini permodalan diantara 3 -25 juta yang pak wapres pikirkan gimana caranya itu, ternyata alhamdulillah temen-temen dari fintech syariah punya potensi untuk permodalan secara syariah untuk range 3-24 juta," kata Ismail.

Namun, ia berharap bantuan Pemerintah dalam menyosialisasikan informasi fintech syariah kepada masyarakat. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang belum terinformasi mengenai fintech syariah.

"Karena sampai sekarang pertanyaan macam itu masih banyak kita terima apa bedanya. Gap literasi itu masih besar. Mudah-mudahan dengan bantuan pemerintah kita bisa bareng-bareng kita yakin fintec syariah bisa mengisi apa yang dibutuhkan publik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement