REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (14/9), menekankan peran pendidikan dalam meningkatkan pemahaman toleransi dan membangun budaya perdamaian.
"Untuk bisa menangani akar konflik secara mendasar, kita perlu mendorong pemahaman bersama mengenai kemanusiaan. Kita memerlukan kebudayaan yang menegakkan kedaulatan manusia dan kehidupan manusia," kata B di forum tingkat tinggi Sidang Majelis Umum mengenai budaya perdamaian.
Sekretaris Jenderal PBB tersebut mencontohkan "kerusakan besar" akibat perang dan serangan yang melibatkan kekerasan hari ini, di Suriah dan tempat lain, yang terlalu sering lahir dari diskriminasi, kefanatikan dan kebencian.
"Melalui pendidikan, kita mengajarkan anak-anak agar tidak membenci. Melalui pendidikan, kita memupuk pemimpin yang bertindak dengan bijaksana dan kasih-sayang. Melalui pendidikan, kita menegakkan budaya perdamaian yang benar dan langgeng," katanya.
Pekan depan, dalam debat tingkat tinggi mengenai budaya perdamaian, Sekretaris Jenderal itu akan melancarkan gagasan baru global yang menyerukan agar mendahulukan pendidikan dengan tujuan memberi semua anak akses ke pendidikan berkualitas.
"Kita ingin memberi setiap anak kesempatan untuk bersekolah. Kita ingin mereka memperoleh pelajaran berkualitas. Dan kita mau memperkokoh nila inti mereka," kata Ban sebagaimana dikutip Xinhua.