Oleh: Abdillah Onim*
KAIRO – Kementrian Kesehatan Mesir telah mempersiapkan ambulans di bagian belakang Masjid Omar Makram Tahrir untuk menolong para demonstran yang terluka.
Pada satu titik yang lain, seorang wartawan Amerika terlihat sedang terancam oleh seorang demonstran bertopeng. Hal ini sampai memicu permusuhan terhadap wartawan asing di sekitar alun-alun.
Seorang mahasiswa Mesir menyatakan tidak setuju dengan apa yang pengunjuk rasa lakukan.
“Saya yakin tidak satu pun dari mereka (para demonstran) telah benar-benar melihat film tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, kebanyakan demonstran adalah para remaja yang hanya ingin meramaikan dan memperkeruh suasana di sekitar Kedutaan Amerika.
Pada dasarnya sebagian besar para demonstran berharap agar kedutaan Amerika di Mesir ditutup dan Dubes Amerika di Mesir kembali ke Amerika. Begitu juga dengan Dubes Mesir di Amerika. Mereka menginginkan tak ada lagi hubungan diplomatik antara Mesir dan Amerika, meskipun mereka tahu itu mustahil.
Dalam 48 jam terakhir, sekitar 24 perwira dan lebih dari 220 pengunjuk rasa dilaporkan terluka dalam bentrokan. Pada hari Jumat saja, setidaknya 12 orang dilaporkan terluka.
Demonstrasi di sejumlah tempat
- Di Kota Alexandria, puluhan demonstran berkumpul di luar konsulat Amerika, di mana mereka membakar bendera AS dan Israel untuk memprotes film anti-Islam.
- Di daerah Damanhour, ribuan demonstran turun ke jalan untuk meminta hukuman terhadap sang produser film.
- Di Kafr El-Sheikh, dilakukan protes bersama setelah shalat Jumat yang diselenggarakan oleh Ikhwanul Muslimin, partai liberal Mesir dan Partai Salafi.
- Protes serupa juga digelar di Provinsi Mansoura, Sinai Selatan, Port Said, Suez, Qena, Sohag, Assiut, Hurghada, Luxor, dan propinsi lainnya.
* Relawan MER-C di Jalur Gaza, Palestina