Ahad 16 Sep 2012 11:14 WIB

Elit Polri Was-was KPK Gandeng TNI Gunakan Rutan

Ketua Presidium IPW Neta S Pane
Ketua Presidium IPW Neta S Pane

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konflik antar lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Negara RI (Polri) terkait kewenangan menyidik kasus Simlator SIM sepertinya kian meruncing. Hal itu terlihat setelah KPK berhasil meminjam Rumah Tahanan (Rutan) Guntur milik TNI.

"Apalagi dalam perseteruan tersebut KPK mulai 'melibatkan' TNI dengan bekerja sama dalam pengunaan Rumah Tahanan (Rutan) Guntur milik TNI," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane di Jakarta, Ahad (16/9).

Manuver KPK yang meminjam Rutan TNI ternyata berhasil membuat para perwira tinggi (pati) Polri cemas. Kecemasan ini kian tinggi tatkala beredar kabar bahwa KPK mulai mengusut sejumlah dugaan korupsi di Polri yang makin banyak dilaporkan masyarakat pasca-kasus Simulator SIM.

"Elit Polri khawatir para pati yang menjadi tersangka korupsi akan ditahan di Rutan TNI," kata Neta.

IPW menilai penarikan 20 penyidikan tersebut adalah bagian dari aksi balasan Polri terhadap manuver KPK yang mulai 'melibatkan' TNI. Secara jangka panjang penarikan ini akan melumpuhkan KPK dan membuat konflik KPK-Polri kian terbuka lebar.

Hal ini mengingat 110 penyidik KPK adalah anggota Polri. Jika konflik KPK-Polri menajam diperkirakan Presiden akan pusing melihat perangkat-perangkat di bawahnya cakar-cakaran.

"Di sisi lain menajamnya konflik KPK-Polri akan membuat penanganan kasus korupsi besar, seperti Century, Wisma Atlet dan Hambalang yang diduga melibatkan Anas Urbaningrum serta Andi Mallarangeng mengambang dan tidak akan pernah tuntas," kata Neta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement