Ahad 16 Sep 2012 11:20 WIB

Kesalahpahaman Tentang Gagasan dan Formulasi Sufi (2)

Ilustrasi
Foto: efenditravel.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena lain, yang hingga kini terus tumbuh secara pesat, memanfaatkan beberapa gagasan dan praktik-praktik Sufi, dikenal oleh ribuan orang di Barat sebagai 'Subud'.

Prosedurnya adalah terutama didasarkan pada metode-metode Naqsyabandiyah-Qadiriyah, tetapi pada presentasinya sekarang sudah terbalik.

Dalam pertemuan Subud dinamakan Latihan, para anggotanya menantikan pengalaman-pengalaman khusus, yang diyakini sebagai Kehendak Tuhan di dalamnya. Sebagian berpura-pura, sebagian benar-benar secara mendalam, sebagian tidak keduanya.

Hal menarik di sini adalah bahwa sikap Subud dalam menilai sebuah pengalaman, dan sebagian yang tidak berpura-pura atau yang berhenti merasakan ikut-ikutan memasukinya, akan berlalu. Sisanya adalah pendukung pergerakan.

Tetapi, menurut gagasan dan praktik-praktik Sufi dengan benar adalah, mereka yang tidak merasakan keadaan subjektif, atau yang pada suatu saat telah terpengaruh oleh keadaan itu, kemudian tidak lagi merasakannya, adalah para calon yang sebenarnya untuk tahap (tingkat) berikutnya.

Bagi kaum Sufi, orang yang tidak memahami hal ini, mungkin seperti orang yang mencoba melatih otot-ototnya, berpikir bahwa latihan tidaklah bagus karena ia tidak lagi merasa kekakuan (kejang-kejang) pada anggota badannya. Keuntungan Subud impas, setidaknya sebagian, dengan kerugian-kerugian tersebut.

Inilah persoalan yang sesungguhnya dalam upaya mempelajari gagasan-gagasan Sufi yang asli, melalui popularisasi semacam itu. Selama pembalikan ini telah menuntut terminologi Sufi, para murid mungkin tidak akan dapat menanggalkan (ikatan) perkumpulan Subud ketika ia mendekati Sufisme.

Namun problem lainnya, benar-benar karakteristik Sufi, menimbulkan pertentangan besar. Barangkali hal ini dapat ditegaskan dengan mengatakan, bahwa literatur Sufi mengandung banyak materi yang lebih maju dari zamannya.

Buku Sufi tertentu, sebagian diterjemahkan dalam bahasa Barat dan merupakan bahan yang dapat dibuktikan, mengandung materi yang tampaknya menjadi komprehensif hanya jika penemuan-penemuan psikologi 'baru' dan teknik ilmiah dapat dibuat serta dikenal dengan baik. Sebuah pembuktian dari pernyataan-pernyataan yang semula tampak ganjil dan mustahil, kemudian ternyata menjadi mungkin.

 

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah/Media Isnet
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement