REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemeritah Amerika Serikat berencana akan melakukan modernisasi instalasi nuklirnya dengan biaya paling tinggi dalam sejarah, kendatipun militer secara kesuluruhan menghadapi pengurangan anggaran, kata surat kabar The Washington Post, Sabtu (15/9).
Surat kabar itu memberitakan tidak ada perkiraan biaya resmi bagi usaha peremajaan dan pemeliharaan 5.113 hululedak yang ada, untuk menggantikan sistem pengiriman yang lama dan merenovasi Instalasi-instalasi nuklir yang sudah tua.
Tetapi satu studi Stimson Center, lembaga pemikir Washington, musim panas ini memperkirakan biaya yang diperlukan paling tidak 352 miliar dolar AS untuk sepuluh tahun ke depan, kata laporan itu.
Pihak lain mengatakan jumlah itu bisa jauh lebih besar, terutama jika pekerjaan itu ditunda lebih lama, kata surat kabar itu.
Peremajaan hanya salah satu dari tujuh senjata yang berada di gudang, bom B61, kemungkinan akan menelan biaya 10 miliar dolar untuk lima tahun, kata koran itu.
Diperlukan biaya sampai 110 juta dolar untuk membuat 12 kapal selam pengganti klas Ohio, tambah surat kabar itu, yang mengutip perkiraan Kantor Bujet Kongres.
Menurut laporan itu, rudal-rudal balistik Minuteman III kini sedang dilakukan peremajaan dengan dana tujuh miliar dolar.
Pada saat yang sama, satu armada pesawat tempur F-35 yang berkemampuan nuklir sedang dibuat untuk menggantikan pesawat yang ada dengan biaya 162 juta dolar untuk satu pesawat, kata Washington Post.
Modernisasi gedung-gedung dan laboratorium-laboratorium di mana peremajaan akan dilakukan diperkirakan akan menelan biaya paling tidak 88 miliar dolar untuk 10 tahun, kata laporan itu.