Senin 17 Sep 2012 06:33 WIB

Berkat Zakat, 50 Santri Papua Jadi Sarjana Kebidanan

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Heri Ruslan
Ustad Fadzlan Garamathan
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ustad Fadzlan Garamathan

REPUBLIKA.CO.ID,Berkali-kali Pimpinan  AFKN (Al-Fatih Kaaffah Nusantara) Ustadz Fadzlan Gharamatan mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, berkah rahmat serta karunia-Nya, sebanyak 50 santri asal Nuu Waar di wisuda di bidang kebidanan di Medan, Sumatera Utara Rabu (12/9).

''Subahanallah tak terasa selama tiga tahun, 50 santri dari berbagai daerah di Nuu Waar (Irian), 12 September lalu diwisuda sebagai ahli madya kebidanan dan keperawatan. Maka, senyum bahagia dan haru itu pun mewarnai wajah-wajah wisudawan,'' ungkap Ustadz Fadzlan Gharamatan kepada Republika Ahad (16/9).

Hasilnya pun sangat membanggakan.  Markan Hombah, misalnya santri asal Fakfak begitu berbahagia karena berhasil meraih IP 3,55. Hal sama dirasakan Janiba Furu, santriwati asal Kaimana yang tak mampu menyembunyikan rasa sukacitanya karena berhasil meraih IP 3,32. Sedangkan Ina Ingara santriwati asal Bintuni mampu meraih IP 3,27.

''Alhamdulillah, 10 dari 50 santri AFKN, mendominasi 20 besar dari 866 wisudwan,'' ungkap Ustadz Fadzlan penuh syukur.

Tak hanya para wisudawan dan wisudawati yang berbahagia. Para orang tua pun sangat berbahagia atas keberhasilan putra-putri mereka menjadi sarjana kebidanan. Ibu Hamsia misalnya, orang tua dari santriwati Aisah Watora yang tak pernah menyangka dia bisa naik pesawat dan duduk di Ruangan auditorioum Universitas Sumatera Utara (USU).

''Tak ada kata dapat mewarnai kebahagian kecuali tangis haru atas nikmat putrinya berhasil setelah tiga tahun pergi melewati lautan, udara dan gunung kini menghadirkan saya orang kampung dari pedalaman bisa datang di sini,'' ungkap Ustadz Fadzlan menirukan komentar ibu Hamsia. 

Lebih lanjut Ustadz Fadzlan mengungkapkan, 90 persen orang tua santri yang sengaja datang ke Medan Sumatera Utara dari Nuu Waar (irian) dengan segala keterbatansan, merasa haru, bahagia dan senyum  menyampaikan ribuan terima kasih kepada umat Islam di berbagai daerah di Indonesia yang telah peduli dengan mendonasikan zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk pengembangan masyarakat Nuu Waar.

''Kami masyarakat Nuu Waar (irian) sangat berterima kasih atas dana zakat, infak, sodakah dan wakaf umat Islam di seluruh Indonesia kepada AFKN, sehingga kami bisa memberikan pendidikan yang layak hingga ke perguruan tinggi. Kalau bukan umat Islam yang peduli dengan kami, siapa lagi? Kalau bukan mulai dari sekarang kapan lagi?'' tegas Ustadz Fadzlan seraya  menambahkan 50 santri yang telah diwisuda akan d antarkan kembali ke Nuu Waar pada 15 oktober 2012 setelah mengikuti wisuda santri  AFKN di Sanlat AlHIKMAH Ciawi Bogor.

Menurut Ustadz Fadzlan, AFKN sebagai lembaga sosial dakwah akan terus istiqamah dengan kegiatan dakwah di berbagai bidang untuk mengubah keadaan umat dan masyarakat, baik di pedalaman Nuu Waar (Irian) maupun di kota menuju keutuhan NKRI terutama mempersiapkan SDM dan mengembangkan  SDM menuju serambi Madinah Indonesia mandiri dan bermartabat (Indonesia Emas mulai dari Nuu Waar(irian).

Diakuinya, SDM di bidang kesehatan terutama di Nuu Waar (Irian) sangat kurang dan juga menjadi langkah yang sangat diperlukan dalam mencerahkan dan mencerdaskan penduduk Nuu Waar (Irian), AFKN terus membangun silaturrahim ke berbagai lembaga perguruan tinggi negeri maupun swasta di dalam maupun luar negeri dalam rangka mencerdaskan seluruh santri dan santriwati binaan AFKN  asal Nuu Waar (Irian). 

''Alhamdulillah tiga tahun lalu tepatnya 2009, Sumatera utara Medan menjadi salah tempat tujuan pegembangan SDM di bidang kesehatan yaitu Kebidanan dan keperawatan,'' ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement