REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengutuk keras pembuatan dan peredaran film Innocence of Muslims. Film bernada anti-Islam tersebut dinilai jelas-jelas menodai ajaran Islam dan Nabi Muhammad SAW.
''Film berkualitas rendah itu, hanya menunjukkan kebencian, pemahaman yang sempit dan sepihak dari pembuatnya,'' kata Sekjen PPP, M Romahurmuziy dalam rilisnya, Senin (17/9).
Ia pun meminta agar pemerintah AS segera memproses penodaan agama yang dilakukan Nakoula Bacile sebagai sutradara atau siapa pun nama aliasnya. Termasuk yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.
Ini untuk meredam eskalasi kekerasan anti-AS serta memperlihatkan keseriusan pemerintah negeri Paman Sam tersebut, serta turut menjaga harmonitas kehidupan beragama dan melokalisir isu anti AS kepada si pembuat film tersebut. ''Ini penting untuk menjaga agar eskalasi yang ada tidak semakin berkembang kepada arah yang missleading,'' papar dia.
PPP pun, lanjutnya, menyesalkan jatuhnya korban tak berdosa, termasuk diplomat AS di Libya, atas adanya kekerasan yang dipicu dengan beredarnya film tersebut.
Apalagi, setiap negara diharapkan tetap menghormati dan melindungi kedaulatan sebuah negara atas dasar prinsip hubungan internasional. Untuk itu proses hukum yang memadai harus tetap dilakukan pada para pelaku agar ketertiban hubungan antarnegara tetap terjaga.