REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kantor Jaksa Penuntut Umum Rusia telah menilai film "Innocence of Muslims" sebagai hal yang ekstrimis dan akan meminta kejaksaan untuk melarang penyiaran video kontroversial tersebut di Rusia.
Sebelum meminta kejaksaan, Kantor Jaksa tersebut telah menyarankan pengawas komunikasi massa federal "untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran media mengenai keterangan atas film tersebut", kata wanita juru bicara kantor jaksa penuntut umum pada Senin (18/9) seperti dilansir kantor berita Ria Novosti.
Pengawas juga telah menyarankan penyedia layanan internet di Rusia untuk mencegah akses ke cuplikan film yang salah menggambarkan umat muslim dan Nabi Muhammad dengan pandangan negatif.
Senator Ruslan Gattarov mengirimkan permintaan kepada Kantor Jaksa Penuntut Umum pada Senin yang mendesak pelarangan penayangan film dalam jaringan yang memicu kerusuhan di seluruh negara mayoritas muslim pada pekan lalu.
"Dengan jelas bahwa tujuan dari promosi film ini adalah perpecahan keagamaan di masyarakat yang dapat menimbulkan dampak lebih jauh," kata Senator Ruslan.
Cuplikan Innocence of Muslims selama 14 menit disiarkan di situs YouTube pada Juni 2012. Film tersebut menarik perhatian hingga pada 8 September ketika sebagian cuplikan ditayangkan oleh jaringan televisi di Mesir.
Perusahaan Google yang memiliki YouTube telah menolak permintaan pemerintah Amerika Serikat untuk menghapus video tersebut dengan alasan cuplikan tersebut tidak melanggar ketentuan penggunaan situs YouTube. Meski begitu Google telah melakukan pemblokiran di sejumlah negara seperti India, Malaysia dan Mesir.