REPUBLIKA.CO.ID, Banyak pihak menilai wacana serangan militer Israel ke Iran terkait fasilitas nuklirnya merupakan langkah yang kontraproduktif. Dan, untuk kesekian kalinya pula, mantan pejabat negeri Yahudi itu menolak opsi militer.
Adalah mantan ketua Mossad, Meir Dagan yang menolak rencana serangan militer Israel. Menurut dia, wacana serangan tersebut adalah ide terbodoh yang pernah dilontraskan.
"Sebuah serangan terhadap Iran sekarang sebelum menyelidiki dan menjelajahi semua pendekatan lainnya adalah bukan cara yang tepat," kata Dagan dalam sebuah wawancara dengan CBS Ahad (16/9).
Pernyataan Meir Dagan itu terlontar terkait kembali didengungkannya wacana serangan militer Israel ke Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri pertahanan Ehud Barak telah mendorong Inggris dan AS untuk mengambil aksi secepat mungkin terhadap Iran.
AS, Israel dan beberapa sekutu mereka menuduh Teheran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya.
Iran telah membantah tuduhan tersebut dan mempertahankan bahwa sebagai penandatangan berkomitmen untuk Perjanjian Non-Proliferasi nuklir dan anggota setia dari Badan Energi Atom Internasional, dia memiliki hak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Para pejabat Iran juga telah berjanji akan merespon dengan tegas terhadap setiap tindakan agresi terhadap Republik Islam. Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad-Ali Ja'fari mengatakan pada Ahad bahwa Iran akan memberikan respon yang jelas 'kepada rezim Zionis Israel jika serangan terjadi.