REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik, Senin (17/9) waktu setempat mengancam akan membatalkan visa karyawan Google di Pakistan jika film anti-Islam, Innocence of Muslim, tidak dihapus dari layanan berbagi video YouTube.
"Saya memperingatkan, pengelola Google untuk segera menutup semua jaringan anti-Islam," kata Malik kepada wartawan di Islamabad setelah pertemuan dengan delegasi pemimpin agama.
Malik juga mengaku telah mengirimkan surat kepada Kepala Interpol untuk memperhatikan film anti-Islam itu. Dia mengatakan surat juga akan dikirim ke Organisasi Kerja sama Islam untuk mengeluarkan kebijakan menangkis upaya-upaya anti-Islam.
Sebelumnya Mahkamah Agung memerintahkan Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) untuk memblokir semua jaringan ke film anti-Islam. Pengadilan memberitahu bahwa sekitar 800 jaringan ke film di YouTube yang telah memicu protes anti-AS di seluruh dunia Muslim, termasuk Pakistan telah diblokir.
Protes unjuk rasa terhadap film tersebut berlanjut di Pakistan pada Senin dan satu orang tewas dalam tembakan polisi di Kabupaten Dir baratlaut. Para demonstran membakar bendera AS dan patung Presiden Barack Obama di beberapa tempat.
Aksi unjuk rasa menyatakan kemarahan umat Muslim seluruh dunia terhadap kedutaan besar Amerika Serikat juga terjadi di Indonesia. Umat Islam menyatakan semua bentuk penghujatan dan pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW tidak bisa diterima.