REPUBLIKA.CO.ID, Bangunan Koubba Almoravid ini merupakan bagian dari kompleks Masjid Murabitun. Namun, kini bangunan masjid tersebut tidak lagi tersisa setelah dihancurkan oleh penguasa Dinasti Muwahiddun.
Koubba Almoravid berupa sebuah kubah yang mengatapi bangunan kolam berbentuk persegi panjang. Interior bangunan kaya dengan hiasan berpola bunga (pinus, daun acanthus, dan palem) dan kaligrafi.
Masjid Agung Tlemcen
Bangunan peninggalan Dinasti Murabitun lainnya yang masih berdiri kokoh hingga saat ini dapat ditemui di Kota Tlemcen di wilayah barat Aljazair. Peninggalan Dinasti Murabitun di Tlemcen ini berupa bangunan masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Agung Tlemcen.
Masjid Agung Tlemcen dibangun pada tahun 1082 M atas perintah penguasa Dinasti Murabitun, Yusuf bin Tasyfin. Kemudian, di masa pemerintahan Ali bin Yusuf bin Tasyfin, bangunan masjid ini diperbesar. Pengerjaan perluasan bangunan masjid yang dilakukan di masa Ai bin Yusuf ini selesai pada 1136 M.
Bangunan masjid itu mengalami perluasan pada tahun 1236 M. Saat itu, penguasa yang menguasai Tlemcen adalah dinasti Zianides yang didirikan oleh Yagmorachen. Sultan Yagmorachen memerintahkan penambahan sebuah menara dan sebuah kubah pada bangunan Masjid Agung Tlemcen.
Konstruksi Masjid Agung Tlemcen ini dilengkapi dengan menara berbentuk persegi empat. Bagian dalam masjid dipenuhi tiang dengan bentuk kubah poligon. Bangunan ini menjadi salah satu landmark Tlencem dan banyak dikunjungi orang yang ingin melihat masa lalu kota tersebut.
Masjid agung Tlencem ini juga memiliki mihrab dengan ornamen yang sangat kuat dipengaruhi warna seni Andalusia. Bentuk desain interiornya juga mirip-mirip dengan Masjid Kordoba. Corak dominan dari bangunan mihrab Masjid Agung Tlemcen merupakan gabungan dari bentuk mawar dan pohon palem.