Selasa 18 Sep 2012 09:16 WIB

Astaghfirullah, Toko di London Jual Daging Tikus

Rep: Umi Lailatul/ Red: Hafidz Muftisany
Daging (ilustrasi)
Daging (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sebuah toko makanan di Pasar London, Inggris diduga menjual daging tikus mati untuk konsumsi manusia. Kecurigaan ini bermula dari hasil penyelidikan kantor berita BBC.

Dengan menggunakan kamera tersembunyi BBC berhasil menemukan beberapa pedagang yang menjual daging tikus. Para penjual tersebut berjualan di pasar Jalan Ridley, London Timur.

Selain menjual dagung tikus, para pedagang juga menjual kulit domba asap yang menjadi favorit di Afrika Barat. Dari hasil penyelidikan BBC ditemukan sebanyak enam tukang daging menjual daging ilegal. Hal ini tentunya telah melanggar hukum Inggris tentang keamanan pangan.

''Saya sangat terkejut. Ini semua ilegal, belum diperiksa secara medis dan mungkin akan terkontaminasi,'' kata Paul Povey, anggota dari Institut Kesehatan dan Lingkungan Chartered.

Berdasarkan investigasi yang dihimpun BBC seperti dikutip dari dailymail menunjukkan daging-daging tersebut diimpor dari Ghana. Namun, tidak semua daging di Jalan Ridley merupakan daging ilegal.

Manajer toko makanan ''Great Expectations'' membantah bahwa tokonya menjual daging tikus Ghana. ''Saya tidak menjual tikus. Lalu kenapa kamu datang untuk memvideoku,'' kata dia. Hal yang sama juga diungkap Manajer Perdagangan Adom. ''Apa yang Anda katakan adalah bohong. Kebohongan 100 persen. Saya tidak menjual tikus,'' katanya.

Sementara itu, anggota Kabinet Hackney Council, Konselor Feryal Demirci mengatakan Tim Hackney Council bagian kesehatan lingkungan telah melakukan inspeksi secara rutin ke lebih dari 1.000 perusahaan termasuk di Jalan Ridley. ''Sejak 2009, kami hanya menerima satu keluhan mengenai penjualan daging ilegal. Dan setelah diselidiki hasilnya meyakinkan,'' kata dia.

Dia menambahkan pihaknya akan mencoba menyelidiki secara mendalam terkait temuan itu. Jika terbukti, maka mereka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

sumber : dailymail
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement