REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Merebaknya protes terhadap film Innocence of Muslims semakin memperkuat citra anti-Islam Amerika Serikat di dunia Islam. Para ahli mengingatkan, serangan AS ke Iran akan makin memperburuk citra tersebut.
"Para perencana dan pengambil kebijakan harus mempertimbangkan kekerasan dan kerusuhan yang terjadi akibat film anti-Islam sebagai kemungkinan yang bisa terjadi menyusul serangan ke Iran," demikian laporan tim ahli AS seperti diterima AP dan dilansir Press TV, Selasa (18/9).
Laporan yang disusun 30 mantan diplomat AS, pakar pertahanan dan pensiunan pejabat tinggi militer ini menyebutkan, serangan ke Iran bisa mengancam fasilitas AS di negara-negara Muslim lainnya.
Hal ini seperti yang terjadi di fasilitas-fasilitas AS yang menjadi target perusakan dan serangan dalam protes menentang pembuatan film anti-Islam. Serangan ke Iran juga bisa jadi memaksa AS masuk dalam peperangan melawan dunia Islam secara keseluruhan.
Di antara nama-nama penyusun laporan tersebut adalah mantan penasihat pertahanan kepresidenan di masa George W Bush, Brent Scowcroft; mantan deputi departemen luar negeri Richard Armitage; dan dua mantan panglima militer AS, Jenderal Anthony Zinni dan Laksamana William J Fallon.