REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai pengantin baru, kelakar “Dunia milik berdua, yang lain ngontrak!” rasanya menjadi benar bagi saya dan suami. Meski kami berdua pun masih ngontrak di sebuah rumah berkamar dua di kawasan Bogor. Alkisah, setahun lalu, rumah kontrakan tersebut didatangi oleh petugas PLN. Mengganti meteran listrik pascabayar menjadi prabayar, katanya. Baiklah, tidak masalah, kata kami.Hanya saja, kami belum familiar dengan meteran listrik prabayar ini. Misalnya, berapa lamakah voucher 20.000 rupiah dapat menopang kebutuhan listrik di rumah kami?
Kira-kira sepuluh hari setelah pengisian voucher “uji coba” 20.000 rupiah tersebut, alarm meteran listrik prabayar pun berbunyi nyaring. Terlalu nyaring. Hingga tidak hanya kami saja yang mendengar, tetapi juga tetangga kanan dan kiri. “Nit! Nit! Nit!” terus menerus. Kami menengok jam dinding. Ah! Pukul 22.00. Jam sepuluh malam. Mana mungkin kantor desa tempat kami biasa membeli voucher listrik itu buka?
Syukurlah, suami saya telah mengaktifkan fasilitas Internet Banking dari BNI Syariah. Cukup lima menit online dan kode voucher listrik kami dapatkan. Kami bisa tidur nyenyak malam ini. Begitu pula dengan tetangga kami yang sebelumnya sempat terganggu dengan alarm listrik tersebut.
Sepenggal kisah di atas hanyalah satu di antara keberkahan upaya kami menggunakan fasilitas perbankan syariah. Sejak menikah, satu per satu aspek kehidupan kami diperbaiki. Saling mengingatkan agar dapat lebih bersih menjalani kehidupan. Salah satunya adalah dengan menghindari riba. Maka kami pun mencari layanan perbankan syariah yang pas dengan kebutuhan kami.
Selain untuk keperluan keluarga sehari-hari, bisnis tur dan travel yang dirintis suami saya juga memiliki ketergantungan tinggi terhadap layanan perbankan. Alhamdulillah, BNI Syariah menyediakan fasilitas tabungan tanpa bunga, jangkauan ATM yang luas, layanan Internet banking dengan keamanan prima, mobile banking yang praktis, dan Hasanah Card untuk pengganti kartu kredit konvensional. Persis seperti yang kami cari.
Kini, saya dan suami semakin akrab dengan fasilitas-fasilitas BNI Syariah. Suami saya bercerita, pernah suatu kali ia kehabisan pulsa di tengah jalan. Tengah rel, lebih tepatnya. Ia sedang berada di kereta Commuter Line sementara harus membalas telepon penting dari pelanggan bisnis tur dan travelnya. Suami saya pun mengeluarkan tablet yang kebetulan tidak ada fitur telepon di dalamnya untuk berselancar di dunia maya. Dibukanya laman http://ibank.bni.co.id, login, pilih menu Pembelian Voucher Prabayar Seluler, pencet token pengaman transaksi, dan pulsa langsung terisi. Suami saya bisa langsung menelepon pelanggan bisnisnya dengan segera.
Beberapa hari lalu, suami saya juga mengurus aplikasi Hasanah Card karena akan memudahkannya dalam proses pembelian tiket pesawat secara online untuk memperlancar bisnisnya. Fasilitas mobile banking ia gunakan untuk memantau setiap transfer pembayaran dari para pelanggannya. Saya sebagai istri menjadi saksi betapa bisnis suami saya menjadi sangat lancar dengan kemudahan yang disediakan BNI Syariah. Mengapa saya bersemangat menceritakan hal ini? Karena jika bisnis suami saya lancar, tentunya uang belanja saya ikut lancar, dong!
Semoga nanti, kami dapat segera menggunakan fasilitas BNI Syariah yang lain. Yakni Pembiayaan Ibadah Haji, untuk membantu kami menggenapi rukun Islam. Juga Pembiayaan Griya iB Hasanah untuk rumah kami beberapa tahun lagi, agar tidak perlu kembali ngontrak bila kelak kami dikaruniai anak-anak. Anak-anak yang kini ada dalam doa-doa kami, untuk menjadi penyejuk mata dan penghangat hati kami.
Penulis: Azka Madihah (Pemenang lomba penulisan BNI Syariah)