REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Siti Hinggil Keraton Yogyakarta yang akan menjadi tempat pelantikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX pernah menjadi tempat pelantikan Presiden Soekarno ketika menjadi Presiden RIS (Republik Indonesia Serikat).
''Pada masa RIS (Republik Indonesia Serikat) dulu Bung Karno dilantik juga di situ,''kata Sultan pada wartawan, Selasa sore (18/9).
Karena itu Raja Keraton Yogyakarta ini tidak mempermasalahkan apabila Siti Hinggil akan dijadikan tempat menggelar sidang paripurna istimewa pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Menurut dia, hal tersebut tidak menimbulkan persoalan secara prinsip bagi tatanan di Keraton Yogyakarta.
Siti Hinggil selama ini juga dipergunakan sebagai lokasi penobatan Hamengku Buwono yang bertahta. Namun tempat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak sama dengan yang dijadikan penobatan saat Hamengku Buwono bertahta.
''Tempat untuk penobatan Sultan di Bangsal Manguntartangkil, sedangkan untuk pelantikan tidak bisa di situ karena Bangsal Manguntartangkil hanya untuk penobatan Hamengku Buwono saat bertahta,''ungkap dia.
Sementara itu ketika ditanya soal anggaran sebesar Rp 1,6 miliar yang dibutuhkan untuk pelantikan, Gubernur DIY ini mengatakan, dana tersebut tidak hanya untuk pelantikan. Banyak kegiatan penunjang yang harus disiapkan untuk memperlancar pelantikan pada 9 Oktober mendatang. "Apakah itu terlalu banyak atau tidak, saya tidak tahu perinciannya,'' kata dia