REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD--Irak membuka lagi perbatasan dengan Suriah, Selasa (18/9). Keputusan itu dilakukan untuk menerima para pengungsi yang menyelamatkan diri dari kekerasan. Namun negara itu, menurut pejabat setempat, menolak masuk para pemuda dengan alasan keamanan.
"Pemerintah pusat mengkhawatirkan beberapa pria muda itu kemungkinan anggota Alqaidah atau Tentara Pembebasan Suriah," ujar pejabat pemerintah setempat di Provinsi Anbar yang berbatasan dengan Suriah, Wali Kota Alqaim, Farhan Ftaikhan.
Alqaim---nama kawasan perbatasan itu, ditutup pada akhir Agustus lalu ketika pasukan Suriah yan dibeking dengan jet-jet tempur militer memerangi pemberontak untuk mempertahankan kendali atas pangkalan udara dan militer di kawasan perbatasan Suriah dengan Irak, Kota Albu Kamal. Pasalnya, kota itu hanya berjarak beberapa meter dari perlintasan antarnegara dan salah satu rute utama pasokan dari Irak.
"Perdana Menteri memberi perintah untuk menerima seratus pengungsi per hari. Prioritas diberikan kepada wanita, anak-anak, para manula, mereka yang sakit dan terluka, bukan para pemuda," papar wali kota lewat telepon.