Rabu 19 Sep 2012 15:11 WIB

Inggris Jamin Keselamatan SBY Terkait Isu Sayembara

Konpers Presiden SBY bersama Setgab di Cikeas Bogor, Rabu malam, 14/3
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Konpers Presiden SBY bersama Setgab di Cikeas Bogor, Rabu malam, 14/3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Inggris telah menjamin keamanan dan keselamatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memenuhi undangan Ratu Inggris pada Oktober mendatang seiring dengan munculnya rumor sayembara penangkapan Presiden yang beredar di Inggris, kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha.

Pernyataan itu diberikan oleh Jubir Presiden di Jakarta, Rabu (19/9), menanggapi berita yang menyebutkan Ed Mc Williams, seorang yang mengaku aktivis The West Papua Advocacy Team (WPAT), menawarkan hadiah sebesar USD 80.000 atau sekitar Rp 790 juta rupiah bagi warga Inggris yang berhasil menangkap Presiden Yudhoyono ketika mengunjungi Inggris.

"Kami juga mendapat jaminan dari polisi Inggris Raya bahwa hal-hal itu tidak akan terjadi dan dijamin sepenuhnya oleh pemerintah Inggris," kata Julian.

Julian mengatakan bahwa informasi yang beredar mengenai sayembara itu menimbulkan ketidaknyamanan mengingat kehadiran Presiden Yudhoyono adalah untuk memenuhi undangan.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kedubes Inggris di Jakarta. Terus terang ini tidak nyaman bagi kami, perlu diluruskan. Sesungguhnya rencana kedatangan Presiden ke Kerajaan Inggris dalam rangka memenuhi undangan Ratu Inggris, dalam kapasitas beliau sebagai kepala negara," katanya. 

Kedua negara, tambah Julian, melakukan komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman terkait isu sayembara tersebut.

Menurut Julian pemerintah belum memutuskan untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan hanya memastikan bahwa hal itu bukan berasal dari pemerintah atau lembaga resmi."Lebih-lebih itu disuarakan oleh sekelompok orang yang mungkin memiliki kepentingan, politik atau lainnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement