REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH--Jajak pendapat Pusat Penelitian Politik Palestina menyebutkan situasi Jalur Gaza lebih baik dari Tepi Barat. "Gelombang kenaikan harga sebagai dampak kebijakan tidak populer pemerintah  dinilai negatif masyarakat Tepi Barat," kata jajak pendapat seperti dikutip infopalestina.com, Rabu (19/9).

Jajak pendapat itu juga menyebutkan dua pertiga warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza berada dalam situasi ekonomi yang sulit hingga mendorong terjadinya demo dan protes di Tepi Barat.

Sementara itu, tiga perempat warga menyatakan bahwa gelombang protes dan demonstrasi akan terus berlanjut.  Pendapat mencatat terjadinya kenaikan secara positif pada situasi di Jalur Gaza, dari 22 persen menjadi 25 persen.

Penilaian negatif terhadap situasi di Tepi Barat menurun drastis dari 30 persen pada tiga bulan lalu menjadi 19 persen." Ada pesimisme dari masyarakat Palestina ihwal kemungkinan penyatuan kembali Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sebaliknya, masyarakat Palestina justru memprediksi perpecahan semakin terbuka".

Ikuti Whatsapp Channel Republika