Rabu 19 Sep 2012 23:23 WIB

Kekurangan Penyidik, KPK Akui Sulit Basmi Korupsi

Rep: Asep Wijaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ketua KPK Abraham Samad
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Ketua KPK Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana penarikan 20 penyidik KPK oleh Mabes Polri dikeluhkan Ketua KPK Abraham Samad. Pernyataan itu dia sampaikan saat mendedahkan kuliah umum pada acara pemberian penghargaan Soegeng Sarjadi di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (19/9).

Abraham Samad menguraikan, jumlah pegawai KPK saat ini adalah 700 orang. Dari angka itu, dia menegaskan, jumlah penyidik yang menangani serangkaian kasus korupsi hanya  100 orang.

"Angka itu jelas sangat kurang mengingat kami (KPK) menerima 50 aduan per hari dari Sabang sampai Merauke," jelas Abraham dalam paparannya di hadapan peserta acara Soegeng Sarjadi Awards.

Jumlah penyidik yang sedikit itu, ungkap Abraham, akan kian menyusut setelah Mabes Polri berencana menarik 20 penyidiknya. Menurut dia, kekurangan jumlah penyidik sangat menghambat upaya pembasmian korupsi.

"Betapa sulit KPK sekarang berantas korupsi," keluh Abraham.

Pada kesempatan itu juga, Abraham membandingkan kondisi KPK Indonesia dengan lembaga sejenis di Hongkong, dengan lembaga antikorupsi berpegawai lima ribu orang diantaranya adalah tiga ribu penyidik. "Padahal luas negaranya sangat jauh lebih kecil ketimbang Indonesia," ucap Abraham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement