REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Prancis memutuskan untuk menutup sejumlah sekolahnya yang berada di Tunisia hingga Senin (24/9).
Keputusan penutupan sementara pada 10 sekolah Prancis di seluruh negara Afrika itu mulai diberlakukan pada Rabu (19/9).
"Kedutaan Besar dan semua layanan tambahan juga akan ditutup mulai Jumat, 21 September," seperti dikutip dari situs Kedutaan Prancis.
Ditambahkannya, Prancis juga telah "meminta pemerintah Tunisia meningkatkan keamanan di seluru kompleksnya".
Keputusan itu diambil setelah majalah Prancis, Charlie Hebdo menerbitkan gambar sampul yang didefinisikan sebagai Nabi Muhammad.
Pemerintah Tunisia menyampaikan komitmennya untuk melindungi misi konsulat dan diplomatik, serta warganegara dan sekolah asing di wilayahnya.
Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Kedutaan Besar AS diserang oleh massa yang marah yang memprotes peluncuran film Innocence of Moslem. Satu sekolah Amerika di dekat kedutaan tersebut dibakar dan dijarah.