REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Sabtu sepakat mempercepat perjanjian keamanan AS-Afghanistan, kata Gedung Putih.
"Kedua presiden itu membicarakan masalah luas, termasuk usaha membendung serangan dalam pasukan sekutu AS, dan Afghanisatan," kata Gedung Putih dalam pernyataan meringkaskan konferensi video antara kedua pemimpin itu.
Mereka juga sepakat untuk melanjutkan pelaksanaan satu perjanjian Kemitraan Strategis yang ditandatangan Msi sewaktu Obama mengunjungi Afghanistan, kata Gedung Putih.
Gedung Putih mengatakan Selasa tidak akan ada perubahan dalam jadwal Obama bagi penyerahan secara bertahaap tanggung jawab keamanan kepada pihak Afghanistan dan penarikan pasukan AS. NATO sepakat untuk menarik sebagian besar pasukannya tahun 2014.
Setidaknya 51 tentara asing tewas akibat serangan "kalangan dalam" pasukan tahun ini di mana personil keamanan Afghanistan menggunakan senjata-senjata mereka ke para mentor Barat mereka.
NATO memerintahkan pengurangan operasi Selasa dengan pasukan Afghanistan menanggapi peningkatan serangan kalangan dalam, tetapi mengatakan pembatasan itu untuk sementara dan tidak akan mengganggu penyerahan tanggung jawab keamanan.
Kedua pemimpin itu juga membicarakan tentang perlunya mendorong "penahanan diri dan tidak melakukan aksi kekerasan" dalam menanggapi materi-materi yang menghasut, kata Gedung Putih, Kompleks-kompleks diplomatik AS di beberapa negara Muslim diserang oleh protes-protes kekerasan oleh para demonstran mengutuk sebuah film yang dibuat seorang warga AS yang menghina Islam.