REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW--Ratusan orang berunjuk rasa di distrik Mitino, Moskow, Rabu (19/9) waktu setempat. Pengunjuk rasa meminta pemerintah kota membatalkan pembangunan Islamic Center dan Masjid di kawasan tersebut.
Mereka khawatir pembangunan Islamic Center dan Masjid berkapasitas 60 ribu jamaah itu bakal membuat kemacetan lalu lintas.
Warga juga khawatir jamaah yang kebanyakkan berasal dari kawasan Asia Tengah itu akan menaikan angka kejahatan.
"Saya dengan tegas menentangnya, kota kita dibanjiri orang-orang asing. Lebih baik, mereka membangunnya di luar Moskow," demikian sikap para pengunjuk rasa itu seperti dikutip rt.com, Kamis (20/9).
Meski menentang, mereka memastikan bukanlah bagian dari kalangan sayap kanan Rusia atau organisasi nasionalis radikal. "Kami memiliki keyakinan, tujuan dan metode berbeda," kata pengunjuk rasa.
Aksi protes sendiri berlangsung selama dua jam. Aksi diakhiri dengan menandatangi petisi yang menyatakan menolak proyek tersebut.
Seorang pejabat pemerintah kota, Vladimir Gorovetsky mengatakan ada banyak Muslim yang menetap di distrik Mitino. Mereka membutuhkan masjid sehingga pemerintah sulit untuk menolaknya. "Kami tidak bisa menolak perizinan itu," kata dia.
Selama aksi demonstrasi itu, sebanyak 100 aparat kepolisian berjaga. Sempat pecah bentrokan yang menyebabkan empat orang ditahan karena dianggap sebagai provokator.
Proyek pembangunan Islamic Center dan masjid itu telah diajukan beberapa tahun lalu. Pemerintah kota lalu menyetujui proyek tersebut.