REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Anggota Joint Committee dari PSSI-KLB Hinca Panjaitan mengungkapkan kasus sepakbola Indonesia akan dibahas dalam rapat FIFA pada 4 November mendatang.
"Pada 4 November akan ada rapat di FIFA, dan masalah Indonesia akan dibahas disana. Jadi Task Force AFC harus melaporkan apa saja yang sudah dilakukan untuk Indonesia," ujar Hinca Panjaitan, Sabtu (22/9).
Hinca Panjaitan yang termasuk sebagai salah satu anggota Joint Committee (JC) mengungkapkan dalam pertemuan dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) di Kuala Lumpur pada Kamis (20/9) kemarin, telah dibahas lima masalah pokok persepakbolaan di Indonesia. Kelima masalah itu yakni masalah kompetisi, timnas, revisi Statuta, kembalinya empat Exco yang dipecat dan penyelenggaraan kongres.
Diuangkapkannya, pertemuan tersebut juga dihadiri Presiden AFC, Prince Abdullah dan Sekjen AFC, Alex Soosay. "Dari pembahasan masalah kompetisi, penyatuan liga belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kompetisi IPL dan ISL sementara tetap berjalan secara terpisah. Kami meminta sampai 2015, tetapi AFC menawarkan sampai 2014," ungkapnya.
Mengenai poin kedua, guna merevisi statuta maka dibentuk tim kecil masing-masing dari PSSI dan KPSI, yakni Catur Agus Saptono dan Saleh Mukadar, sedangkan dari KPSI adalah Hinca dan Togar Manahan Nero. "Soal revisi statuta ini akan dibawa ke kongres, kami minta kongres digelar November," ujarnya.
Sedangkan mengenai poin ketiga (timnas), Hinca mengungkapkan masalah terbesar yang dibahas Task Force adalah masalah Timnas, dimana kubu PSSI-KLB menyampaikan fakta timnas selama ini telah gagal, karena dikelola PSSI secara morat-marit.
"Kami minta Timnas jadi bagian dari masalah organisasi, jadi harus dibahas di JC. Kami jelaskan, KPSI telah menyiapkan Timnas dengan sangat baik. AFC menyadari hal itu, dan mereka berharap Timnas Indonesia bisa lebih kuat," ujarnya.
Hinca mengatakan, Timnas Indonesia memang harus berbendera PSSI, tetapi untuk menciptakan tim yang bagus maka JC harus ikut mengelola. Pasalnya, selama ini Timnas PSSI gagal terus-menerus sehingga mempermalukan Indonesia.
Sedangkan mengenai permintaan kembalinya empat orang anggota Exco yang pernah dipecat Djohar Arifin, Hinca menegaskan keempat Exco tersebut pasti kembali, dan putusan Todung Mulya Lubis sebagai Komite Etik PSSI sudah dianulir.