Sabtu 22 Sep 2012 21:30 WIB

Warga Tuntut Jokowi Tertibkan Pedagang Pasar Kebayoran Lama

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Calon Gubernur Joko Widodo mendatangi PKL di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Ahad (1/3). (Republika/Adhi Wicaksono)
Calon Gubernur Joko Widodo mendatangi PKL di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Ahad (1/3). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan madu Jokowi-Ahok dipercaya tak bisa berlangsung lama. Warga yang setiap hari melintasi ruas jalan di depan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menuntut agar pedagang yang memadati ruas jalan antara perempatan Seskoal hingga 'flay over' pasar itu bisa bersih dari pedang yang memenuhi badan jalan. ''Macetnya suda kagak ketulungan. Apalagi kalau pagi hari jalan sudah setengahnya menjadi pasar. Ini suidah berlangsung puluhjan tahun. Tapi aneh tak ada tindakan apa pun,'' kata Muhdor, warga kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Barat, Sabtu malam (22/9).

Menurutnya, bila mulai dinihari hingga siang hari ruas jalan itu berubah menjadi 'pasar kaget' pada saat yang sama juga menjadi terminal bus bayangan. Suasana seperti terminal ini berlangsung juga saat menjelang sore hari. Berbagai bus antar kota mangkal di sana mencari penumpang.'' Kami menunggu tindakan penertiban di sana. Tak usah berjanji akan bangun bus way koridor 15 yang jelas sangat sulit, tertibkan saja jalan itu dulu. Kalau serius pasti bisa dikerjakan dalam waktu tiga bulan ke depan,'' katanya.

Dia pun mengaku warga sekitar tempat itu tahu bila ruas jalan itu dikuasai sekelompok preman. Dan warga pun tahu situasi ini diperkeruh dengan keterlibatan oknum aparat baik Pemda DKI maupun keamanan.

''Dulu pernah ditertibkan tapi hanya tahan tiga hari saja. Saat itu terjadi bunuhj bunuhan dengan memakan korban lima orang tewas. Dari kajian nilai uang yang berputar akibat penggunaan jalan itu mencapai 30 juta perhari. Uang inilah yang jadi ajang rebutan,'' kata Muchdor.

Menurutnya akan memberi apresiasi yang sangat besar kepada Jokowi-Ahok bila segera dapat membereskan masalah ini.''Saya anggap ini ujian pertama pada masa tiga bulan ke depan. Kalau soal ini bisa dilakukan, maka saya yakin kinerjanya akan cemerlang. Tapi kalau tetap tak bisa beres, ini juga bisa menjadi kabar buruk pertama kinerjanya. Saya ingat janjinya dan akan terus saya tagih," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement