Ahad 23 Sep 2012 15:38 WIB

Hamas: Klaim Yahudi Duduki Palestina karena Diusir Sesat

 Seorang pemuda Palestina menatap gedung yang runtuh akibat serangan udara Israel di kawasan pemukiman sipil Jabalya, Gaza, Palestina.
Foto: Suhaib Salem/Reuters
Seorang pemuda Palestina menatap gedung yang runtuh akibat serangan udara Israel di kawasan pemukiman sipil Jabalya, Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Hamas mengecam sikap PBB menggelar sidang membahas klaim yahudi yang tinggal di beberapa negara Arab karena mereka diusir dari negara mereka.

Jubir Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan dalam pernyataan tertulisnya bahwa yahudi bukan pengungsi seperti yang mereka klaim. Sebaliknya, Yahudi bertanggungjawab atas pengusiran bangsa Palestina dari tanah air mereka.

Yahudi secara diam-diam eksodus dari sebagian negara Arab hingga sampai di Palestina. Kemudian bersama pihak lain mereka mengusir warga Palestina dan membangun negara yahudi di sana.

Ia menambahkan, bangsa yahudi yang melakukan hal itu adalah penjahat dan bukan pengungsi. "Merekalah yang mengubah warga Palestina menjadi pengungsi," tegasnya Abu Zuhri.

Abu Zuhri menilai PBB dalam hal ini melakukan tindakan berbahaya yang akan bisa memanipulasi sejarah dan memutarbalikkan kenyataan. Karena itu, ia meminta agar PBB menghentikan sidang ini dan tidak melanjutkannya.

Jika dilanjutkan, PBB bertanggungjawab secara politik dan materi terhadap bangsa Palestina yang masih mengalami aksi pengusiran demi pengsusiran.

Sebelumnya, PBB menggelar sidang di kantor pusatnya di New York kemarin Jumat untuk membahas 'pengungsi (imigran) Yahudi' di negara-negara Arab selama di abad lalu. Namun sidang itu diboikot perwakilan dari negara-negara Arab.

Sidang itu diikuti wakil Menlu Israel Dany Ayalon yang sengajar mempropagda masalah ini dan mengaitkannya dengan pengungsi Palestina untuk mencari solusi akhir masalah pengungsian.

sumber : Infopalestina.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement