Ahad 23 Sep 2012 23:40 WIB

Polisi Diminta Usut Pemukulan Sopir Blue Bird

Rep: eh ismail/ Red: M Irwan Ariefyanto
taksi
Foto: musiron
taksi

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Perusahaan jasa layanan taksi Blue Bird meminta kepolisian Pekanbaru menindaklanjuti tindakan pemukulan yang menimpa salah satu pengemudinya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. “Hasil visum korban pemukulan sudah kami serahkan ke polisi, kami tentu berharap ini diusut tuntas,” ujar Kepala Humas Blue Bird Group, Teguh Wijayanto.

Sabtu (22/9) malam, seorang pengemudi sopir taksi Blue Bird bernama Jusril Syahputra dipukuli sekelompok pengemudi taksi Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau) di portal pintu keluar area Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru. Selain dipukuli, Jusril sempat disandera selama dua jam dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB sebelum akhirnya dijemput manajemen Blue Bird. Mobil taksi Blue Bird yang sempat disandera juga bisa dibawa pulang.

Teguh melanjutkan, Jusril dibawa ke rumah sakit dalam kondisi lebam-lebam di bagian wajah, dada, dan perut. Jusril yang didampingi pihak manajemen Blue Bird pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Buktiraya karena mengalami tindakan semena-semena pengemudi taksi Puskopau.

Blue Bird, kata Teguh, sangat prihatin dan mengutuk keras atas peristiwa yang menimpa pengemudi taksinya. Apalagi, sampai saat ini tidak ada upaya permintaan maaf dari Puskopau yang menaungi para sopir pelaku pemukulan.

Berdasarkan kronologis yang disampaikan pihak Blue Bird, pemukulan Jusril bermula saat pengemudinya mengambil tamu dari salah satu hotel. Sang tamu kemudian meminta Jusril untuk diantar ke bandara guna jemput temannya. Jusril diminta menunggu di bandara dengan kondisi argo tetap jalan. Tak berapa lama, sang penumpang datang kembali. Saat ingin keluar bandara, Jusril dicegat beberapa pengemudi taksi Puskopau.

Dari keterangan beberapa saksi mata, pengemudi taksi Blue Bird ketakutan karena banyaknya jumlah pengemudi yang mencegatnya. “Dia sempat meloloskan diri, tapi kena di pintu portal keluar karena di situ ada antrean panjang. Dia menjadi bulan-bulanan pengemudi Puskopau,” ujar Syahnan Rangkuti, salah seorang saksi mata.

Blue Bird Grup menandai ekspansi bisnisnya di Pekanbaru dengan meluncurkan 100 unit taksi reguler pada Senin, 3 September 2011. Dalam pengoperasian taksi Blue Bird selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, pendingin udara (AC), serta para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih. Penghitungan argo meter adalah Rp 3.000 per kilo meter dengan biaya awal saat konsumen memasuki taksi sebesar Rp 6.000.

Teguh menduga, pengemudi taksi Puskopau memukuli sopir taksi Blue Bird lantaran ada semacam kesepahaman kalau taksi Blue Bird tidak boleh mengambil penumpang dari bandara. “Padahal, ini kan dia tidak ambil, hanya mengantar kemudian menunggu penumpangnya yang dibawa dari luar bandara,” kata Teguh.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement