REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pihak berwenang Iran telah menahan putri mantan presiden berpengaruh dan sentris politik Akbar Hashemi Rafsanjani, demikian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA pada Ahad (23/9).
Faezah Hashemi Rafsanjani mulai ditahan Sabtu (22/9) malam. Faezah ditahan untuk menjalani hukuman enam bulan yang dijatuhkan padanya atas tuduhan membuat propaganda melawan sistem yang berkuasa.
Awal tahun ini, pengadilan memvonisnya dan melarangnya terlibat aktivitas politik selama lima tahun.
Pengacara Faezah mengatakan, tuduhan tersebut dikaitkan dengan wawancara yang diberikannya dengan sejumlah situs berita. Dalam wawancara-wawancara tersebut, Faezah mengkritisi kekerasan HAM dan kebijakan ekonomi di Iran.
Sejak pemilihan ulang Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang disengketakan pada 2009, keluarga Rafsanjani berada di bawah tekanan garis keras sejak itu.
Hal itu dikarenakan Rafsanjani mendukung penantang reformis Ahmadinejad, yang merupakan pendukung kandidat yang kalah, Mirhossein Mousavi.
Dalam beberapa bulan terakhir, ada indikasi bahwa mantan presiden berusia 78 tahun itu, yang mendukung pendekatan lebih moderat bagi Barat, akan kembali ke dunia politik.
Kepala penjara Iran, Gholamhossein Esmail, sebagaimana dikutip kantor berita Mehr mengatakan, Faezah dibawa ke Penjara Evin Teheran. Faezah pernah ditahan sebentar pada 2009 setelah protes jalanan menentang pemilu yang kembali memenangkan Ahmadinejad.