REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedewasaan Dunia Barat dalam menyikapi kerukunan beragama ternyata gagal total. Hal ini terlihat ketika dunia barat membiarkan warganya melecehkan Islam dan melabeli Islam sebagai 'agama teroris'.
“Dunia Barat mulai dari benua Eropa sampai sampai Amerika Serikat itu Negara munafik. Mereka selalu mengagung-agungkan HAM, keberagaman, dan sikap toleran tapi ternyata mereka sendiri gagal menerapkan itu,” ujar Ketua Dewan Pembina Laskar Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja), Marwan Ja'far, di Jakarta, Ahad (24/9).
Agama Islam saat ini dijadikan obyek oleh barat, khususnya kalangan Islamphobia. Setelah memberi label Islam sebagai 'agama teroris' dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Belum puas, mereka juga membuat Film 'Innocence of Muslims' dengan sangat sarkastis mencoba mengusik ketenangan beragama umat Islam se-Dunia. Ditambah dengan karikatur pelecehan terhadap Rasulullah di sebuah majalah di Perancis Charlie Hebdo.
“Film tersebut tidak saja mengancam keharmonisan agama-agama besar dunia (agama-agama samawi),tapi juga mengkhianati toleransi beragama yang digembor-gemborkan AS dan negara-negara Barat,” ujarnya.
Kejadian-kejadian tersebut semoga tidak berdampak pada keharmonisan beragama di Indonesia dan dinegara-negara Muslim lainnya. Pihaknya menuntut AS dan Perancis untuk menghukum seberat-beratnya kepada masing-masing warganya atas tindakan pelecehan terhadap agama tertentu (Islam) secara tegas, adil, dan transparan