Selasa 25 Sep 2012 15:21 WIB

Alumni Tolak Penggabungan SMA 6 dan 70

Sahabat almarhum Alawy Yusianto menangis di makam alamarhum Alawy Yusianto di pemakaman Poncol, Pudurenan, Tangerang, Banten, Selasa (25/9).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Sahabat almarhum Alawy Yusianto menangis di makam alamarhum Alawy Yusianto di pemakaman Poncol, Pudurenan, Tangerang, Banten, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta menolak merger atau penggabungan dengan SMA 70 Jakarta untuk mengatasi permasalahan tawuran yang sering terjadi antara dua sekolah tersebut.

"Bila ada rencana digabungkan dengan SMA 70 untuk solusi mengatasi tauran, kami selaku alumni menolaknya," kata Ketua Umum Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta, Budiman Lubis, yang ditemui di TPU Poncol, Tangerang, saat pemakaman Alawy Yusianto Putra (15), Selasa.

Ia menuturkan penolakan rencana penggabungan dikarenakan beda latar belakang antara SMA 6 dan SMA 70. Merger bukan solusi tepat untuk mengatasi tawuran.

Pasalnya, beberapa pertemuan dan kegiatan yang sudah dilakukan antara alumni SMA 6 dan SMA 70 dinilai belum menjadi solusi. Padahal, peristiwa tawuran yang melibatkan kedua sekolah sudah terjadi sejak tahun 1980-an. Tetapi, permasalahan tersebut belum dapat diredakan juga.

"Perlu ada kesepakatan dan sanksi tegas kepada pelajar yang melakukan dan terlibat dalam tawuran. Karena, hal itu sebagai efek jera," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement