REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta menolak merger atau penggabungan dengan SMA 70 Jakarta untuk mengatasi permasalahan tawuran yang sering terjadi antara dua sekolah tersebut.
"Bila ada rencana digabungkan dengan SMA 70 untuk solusi mengatasi tauran, kami selaku alumni menolaknya," kata Ketua Umum Yayasan Alumni SMA 6 Jakarta, Budiman Lubis, yang ditemui di TPU Poncol, Tangerang, saat pemakaman Alawy Yusianto Putra (15), Selasa.
Ia menuturkan penolakan rencana penggabungan dikarenakan beda latar belakang antara SMA 6 dan SMA 70. Merger bukan solusi tepat untuk mengatasi tawuran.
Pasalnya, beberapa pertemuan dan kegiatan yang sudah dilakukan antara alumni SMA 6 dan SMA 70 dinilai belum menjadi solusi. Padahal, peristiwa tawuran yang melibatkan kedua sekolah sudah terjadi sejak tahun 1980-an. Tetapi, permasalahan tersebut belum dapat diredakan juga.
"Perlu ada kesepakatan dan sanksi tegas kepada pelajar yang melakukan dan terlibat dalam tawuran. Karena, hal itu sebagai efek jera," katanya.