REPUBLIKA.CO.ID, Timur menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi.
Dia melebarkan kekuasaannya ke wilayah barat dan barat laut meliputi Mongol, Laut Kaspia, Ural, dan Volga.
Ekspedisi yang dilakukannya ke wilayah selatan dan barat daya mampu menaklukkan setiap provinsi di Persia, termasuk Baghdad, Karbala, dan Irak Utara.
Pada 1398 M, Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India. Saat itu, di India terdapat kerajaan Islam yang diperintah oleh Dinasti Tughlaq di bawah pimpinan Sultan Nashiruddin Mahmud.
Pasukan Timur melintasi Sungai Indus di Attock pada 24 September 1398 M. Pasukan Sultan Nashiruddin dengan mudah dikalahkan pada 17 Desember 1398 M. Dia menuliskan penaklukannya di India dalam “Tuzuk-Timuri”.
Sayangnya, penaklukan Delhi itu diwarnai dengan pertumpahan darah yang sebenarnya tak perlu dilakukan Timur. Dia meninggalkan Delhi pada Januari 1399 M.
Menurut Ruy Gonzales de Clavijo, Timur membawa 90 ekor gajah dari Delhi untuk mengangkut batu mulia. Dia lalu menggunakannya untuk membangun masjid di Samarkand. Para sejarawan meyakini masjid itu adalah Masjid Bibi Khanym.
Setelah itu, dia berperang dengan Bayezid I, penguasa Kerajaan Usmani, dan sultan Mamluk dari Mesir. Pada 1400 M, Timur menyerbu Armenia dan Georgia. Setahun kemudian, dia menginvasi Baghdad. Sekitar 20 ribu orang tewas dalam invasi itu. Timur tutup usia pada 19 Februari 1405 M saat melakukan pertempuran melawan Dinasti Ming.