Selasa 25 Sep 2012 20:27 WIB

23 Ribu Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat (kanan) didampingi Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat berbincang tentang kesiapan penyambutan jamaah haji yang akan memasuki Makkah pada 30 Septermber 2012.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat (kanan) didampingi Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat berbincang tentang kesiapan penyambutan jamaah haji yang akan memasuki Makkah pada 30 Septermber 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan/ Laporan dari Makkah

MAKKAH --  Sebanyak 23 ribu jamaah haji Indonesia sudah tiba di Arab Saudi hingga Selasa (25/9).

Saat ini, ke-23 ribu jamaah haji itu berada di Madinah untuk mengerjakan shalat 40 waktu di Masjid Nabawi.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Bahrul Hayat, mengatakan, proses keberangkatan jamaah haji hingga keempat berlangsung lancar.

‘’Kami minta agar maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines lebih meningkatkan ketepatan pemberangkatan,’’ ujar Bahrul kepada wartawan di Gedung Misi Haji Daerah Kerja Makkah, Selasa (25/9).

Menurut dia, ketepatan waktu penerbangan jamaah salah satu indikator penilaian pelayanan haji 2012. ‘’Kualitas pelayanan haji tahun ini harus lebih baik dibanding tahun lalu,’’ ungkapnya.

Pihaknya berharap agar dalam waktu satu bulan sebanyak 194 ribu jamaah haji reguler sudah selesai diberangkatkan ke Tanah Suci.

‘’Semoga saja tak terjadi hal-hal di luar dugaan, seperti tahun lalu terjadi letusan Gunung Merapi,’’ paparnya. Akibatnya, tahun lalu, jamaah haji embarkasi Solo  dipindahkan ke Surabaya.

Bahrul juga meminta agar panitia penyelenggara ibadah haji di daerah kerja Makkah, Madinah, dan Jeddah lebih siap dalam melayani jamaah. Sehingga, para jamaah benar-benar mendapatkan pelayanan yang maksimal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement