REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Seorang pengacara Islam terkemuka mengatakan keponakan pemimpin Alqaidah yang dibunuh di Irak Abu Musab al-Zarqawi adalah di antara enam gerilyawan yang ditangkap di Jordania pekan lalu ketika mereka mencoba menyeberang ke Suriah.

"Penjaga perbatasan Yordania pada Sabtu menangkap enam mujahidin, termasuk Abu Asyad, kemenakan Zarqawi, karena mereka berusaha untuk pergi ke Suriah untuk jihad," kata Musa Abdullat, seorang pengacara terkemuka untuk kelompok-kelompok Islam, Selasa (25/9) kepada AFP.

Zarqawi kelahiran Yordania tewas dalam serangan udara oleh militer AS di Irak pada 2006. "Mereka diperkirakan akan dituduh diadili dan dipenjara selama antara lima sampai 15 tahun," kata Abdullat.

Pemerintah mengatakan tanpa menjelaskan penjaga perbatasan Yordania bentrok saat fajar pada Sabtu dengan orang-orang bersenjata di daerah perbatasan dan menangkap semua orang-orang bersenjata itu.

"Sekitar 100 mujahidin telah bergabung dengan Brigade Tauhid Suriah. Enam dari mereka telah mati syahid," tambah Abdullat.

Setidaknya 10 gerilyawan ditahan di Yordania ketika mereka mencoba memasuki Suriah pada April dan Juni, menurut pemimpin Salafi. Yordania berbatasan darat dengan Irak, Israel, Suriah, Tepi Barat dan Arab Saudi.

Yordania telah meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Suriah, sejak pemberontakan mematikan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad meletus pada pertengahan Maret tahun lalu. Kerajaan itu saat ini menampung lebih dari 200 ribu warga Suriah yang melarikan diri akibat pertumpahan darah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika