REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan dan Amerika Serikat akan mengadakan pembicaraan tingkat komite kerja akhir pekan ini untuk membahas pembaruan perjanjian kerja sama nuklir mereka, kata Departemen Luar Negeri di Seoul, Selasa (25/9).
Dua hari konsultasi mulai Kamis di Seattle akan dipusatkan pada sekitar studi bersama mengenai siklus bahan bakar nuklir dan kondisi untuk transfer teknologi nuklir, kata kementerian itu dalam satu pernyataan.
Pertemuan itu terjadi sebagai bagian dari pembicaraan atas revisi perjanjian nuklir 1974 yang melarang Korea Selatan melakukan kegiatan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir.
Korea Selatan telah menyerukan revisi perjanjian sebagai sarana penyimpanan bahan bakar bekas dari pembangkit listrik tenaga nuklir lokal yang diperkirakan akan mencapai kapasitas penuh pada tahun 2016.
Negara mengusulkan pyroprocessing teknologi, yang diusulkan, karena dianggap kurang kondusif untuk proliferasi, sebagai solusi, dan kedua pihak setuju pada tahun 2010 untuk melakukan penelitian bersama dalam teknologi.